Pendahuluan
Karena Linux bersifat Open Source, dengan cepatnya Teknologi Informasi saat ini, Linux
telah berkembang begitu pesat, berapa banyak distro-distro yang sudah dikembangkan. Dari Linux yang berbasis
TEKS, berkembang menjadi Linux yang berbasis GRAFIK. Bahkan tampilanya pun
telah dapat menyaingi Sistem Operasi berbayar sekali pun, apalagi sekarang baik debian maupun ubuntu tampilanya bisa dibuat seperti windows 7.
Infoanaktkj disini akan mengkonfigurasi dengan linux debian squeeze(6.0). Bagaimanapun juga, walau menggunakan GUI, ujung-ujungnya Anda juga harus mengetahui perintah SHELL atau teks. Dalam Linux, pembagian hak akses
pemakai atau user dibedakan menjadi dua. Yaitu user biasa dan super user
(root). Dengan hak akses super user, kita diperbolehkan merubah, menambah,
dan menghapus file konfigurasi system yang ada. Berbeda dengan user biasa,
yang memiliki hak akses terbatas. Perbedaan antara user biasa dan super
user, ditandai dengan symbol “$” dan “#” pada terminal. Untuk login
ke super user, gunakan perintah su.
tekaje@debian-server:~$ su
Password: (masukan password root walaupun tidak kelihatan)
debian-server:/home/tekaje# (tanda pagar artinya sudah masuk root)
Password: (masukan password root walaupun tidak kelihatan)
debian-server:/home/tekaje# (tanda pagar artinya sudah masuk root)
Walau dalam keadaan user biasa, anda masih bisa menggunakan hak akses root.
Caranya yaitu tinggal ketikan perintah sudo sebelum perintah selanjutnya.
DNS Server
Domain Name System adalah suatu metode untuk meng-konversikan Ip Address (numerik) suatu komputer ke dalam suatu nama domain (alphabetic), ataupun sebaliknya. Yang memudahkan kita dalam mengingat computer tersebut. Misalnya, server Debian memiliki alamat Ip Address sekian, namun pada umumnya, orang tidak akan mudah mengingat alamat Ip dalam bentuk numerik tersebut. Dengan adanya DNS Server, kita bisa mengakses halaman situs dari server Debian tersebut hanya dengan mengakses nama Domain-nya (www.debian.edu), tanpa mengingat Ip Address dari computer tersebut.
Domain Name System adalah suatu metode untuk meng-konversikan Ip Address (numerik) suatu komputer ke dalam suatu nama domain (alphabetic), ataupun sebaliknya. Yang memudahkan kita dalam mengingat computer tersebut. Misalnya, server Debian memiliki alamat Ip Address sekian, namun pada umumnya, orang tidak akan mudah mengingat alamat Ip dalam bentuk numerik tersebut. Dengan adanya DNS Server, kita bisa mengakses halaman situs dari server Debian tersebut hanya dengan mengakses nama Domain-nya (www.debian.edu), tanpa mengingat Ip Address dari computer tersebut.
Installasi
Bind9 (Berkeley Internet Name Domain versi 9) adalah salah satu aplikasi linux yang sangat populer sebagai DNS Server, dan hampir semua distro linux menggunakanya. Selain itu, dalam konfigurasinya pun cukup mudah dimengerti, khususnya bagi pemula awal.
Bind9 (Berkeley Internet Name Domain versi 9) adalah salah satu aplikasi linux yang sangat populer sebagai DNS Server, dan hampir semua distro linux menggunakanya. Selain itu, dalam konfigurasinya pun cukup mudah dimengerti, khususnya bagi pemula awal.
debian-server:/home/tekaje# apt-get
install bind9
setelah penginstalasi selesai saatnya kita konfigurasi Bind9
setelah penginstalasi selesai saatnya kita konfigurasi Bind9
Konfigurasi
Berikut file-file penting yang akan kita konfigurasi dalam DNS Server;
a. /etc/bind/named.conf
b. file forward
c. file reverse
d. /etc/resolv.conf
Berikut file-file penting yang akan kita konfigurasi dalam DNS Server;
a. /etc/bind/named.conf
b. file forward
c. file reverse
d. /etc/resolv.conf
Bagian ini adalah yang terpenting,
dimana kita akan menentukan nama untuk Domain dari server Debian kita nantinya. Kita boleh membuat Zone Domain menggunakan Tld (Top Level Domain)
hanya pada jaringan local (There’s no Internet Connection). Karena sudah ada organisasi yang khusus
mengatur domain Tld tersebut, Kemudian Edit dan tambahkan
konfigurasi untuk forward dan reverse, pada file named.conf atau bisa juga pada
file named.conf.local. Kemudian tambahkan script di bawah ini.
debian-server:/home/tekaje# nano /etc/bind/named.conf
include
“/etc/bind/named.conf.options”;
include “/etc/bind/named.conf.local”;
include “/etc/bind/named.conf.default-zones”;
include “/etc/bind/named.conf.local”;
include “/etc/bind/named.conf.default-zones”;
zone “debian.debian.edu” IN {
type master;
file “/var/cache/bind/db.debian”;
allow-update {none;};
};
type master;
file “/var/cache/bind/db.debian”;
allow-update {none;};
};
zone “1.168.192.in-addr.arpa” IN {
type master;
file “/var/cache/bind/db.192″;
allow-update {none;};
};
type master;
file “/var/cache/bind/db.192″;
allow-update {none;};
};
File Fordward
Forward berfungsi untuk konversi
dari DNS ke Ip Address. Misalnya ketika kita ketik www.debian.edu melalui Web
Browser, maka akan muncul website dari server Debian.
Buat file konfigurasi untuk file
forward dari DNS tersebut. Karna konfigurasinya cukup banyak, kita tinggal
copykan saja file default yang sudah ada.
debian-server:/home/tekaje# cd
/etc/bind/
debian-server:/etc/bind# cp db.local /var/cache/bind/db.debian
debian-server:/etc/bind# vim /var/cache/bind/db.debian
debian-server:/etc/bind# cp db.local /var/cache/bind/db.debian
debian-server:/etc/bind# vim /var/cache/bind/db.debian
$TTL 604800
@ IN SOA debian.edu. root.debian.edu. (
2 ; Serial
604800 ; Refresh
86400 ; Retry
2419200 ; Expire
604800 ) ; Negative Cache TTL
;
@ IN NS ns1.debian.edu.
ns1 IN A 192.168.1.1
www IN A 192.168.1.1
ftp IN A 192.168.1.1
mail IN A 192.168.1.1
sub-domain IN A 192.168.1.1
@ IN SOA debian.edu. root.debian.edu. (
2 ; Serial
604800 ; Refresh
86400 ; Retry
2419200 ; Expire
604800 ) ; Negative Cache TTL
;
@ IN NS ns1.debian.edu.
ns1 IN A 192.168.1.1
www IN A 192.168.1.1
ftp IN A 192.168.1.1
mail IN A 192.168.1.1
sub-domain IN A 192.168.1.1
File Reverse
Reverse berfungsi untuk konversi Ip Address ke DNS. Misalnya jika kita mengetikan Ip Address http://192.168.10.1 pada Web Browser, secara otomatis akan redirect ke alamat www.debian.edu.
Reverse berfungsi untuk konversi Ip Address ke DNS. Misalnya jika kita mengetikan Ip Address http://192.168.10.1 pada Web Browser, secara otomatis akan redirect ke alamat www.debian.edu.
debian-server:/etc/bind# cp db.127
/var/cache/bind/db.192
debian-server:/etc/bind# nano /var/cache/bind/db.192
debian-server:/etc/bind# nano /var/cache/bind/db.192
$TTL 604800
@ IN SOA debian.edu. root.debian.edu (
1 ; Serial
604800 ; Refresh
86400 ; Retry
2419200 ; Expire
604800 ) ; Negative Cache TTL
;
@ IN NS debian.edu.
1 IN PTR debian.edu.
@ IN SOA debian.edu. root.debian.edu (
1 ; Serial
604800 ; Refresh
86400 ; Retry
2419200 ; Expire
604800 ) ; Negative Cache TTL
;
@ IN NS debian.edu.
1 IN PTR debian.edu.
Menambah dns-name-server
Tambahkan dns dan nameserver dari server Debian tersebut pada file resolv.conf. Agar dapat diakses melalui computer localhost.
debian-server:/etc/bind# nano /etc/resolv.conf
Tambahkan dns dan nameserver dari server Debian tersebut pada file resolv.conf. Agar dapat diakses melalui computer localhost.
debian-server:/etc/bind# nano /etc/resolv.conf
Search debian.edu
nameserver 192.168.1.1
nameserver 192.168.1.2
nameserver 192.168.1.1
nameserver 192.168.1.2
Terakhir, restart daemon dari bind9.
debian-server: /etc/bind# /etc/init.d/bind9 restart
jika hasilnya seperti ini maka bind9 kita sudah jalan
debian-server: /etc/bind# /etc/init.d/bind9 restart
jika hasilnya seperti ini maka bind9 kita sudah jalan
Stopping domain name service…: bind9
Starting domain name service…... bind9.
Pengujian
Test apakah DNS Server tersebut berhasil atau tidak, dengan perintah nslookup dari computer Localhost ataupun
dari computer client.
debian-server:/etc/bind# nslookup 192.168.1.1
Server : 192.168.1.1
Address : 192.168.1.1#53
1.1.168.192.in-addr.arpa name = debian.edu.
Test apakah DNS Server tersebut berhasil atau tidak, dengan perintah nslookup dari computer Localhost ataupun
dari computer client.
debian-server:/etc/bind# nslookup 192.168.1.1
Server : 192.168.1.1
Address : 192.168.1.1#53
1.1.168.192.in-addr.arpa name = debian.edu.
debian-server:/etc/bind# nslookup
debian.edu
Server : 192.168.1.1
Address : 192.168.1.1#53
Name : debian.edu
Server : 192.168.1.1
Address : 192.168.1.1#53
Name : debian.edu
untuk mengecek pesan eror lakukan
perintah
debian-server:/etc/bind# tail -f /var/log/syslog
debian-server:/etc/bind# tail -f /var/log/syslog